Minggu, 25 Juli 2010

KOMUNIKE BIPARTIT APINDO - Wakil-Wakil Pekerja/Buruh

Pengantar


Pada hari Minggu, 4 Juni 2000, bertempat di Restaurant Chinois Hung Wan, 7, quai du Mont-Blanc, 1201 Geneva, Delegasi APINDO ke ILC-88 yang terdiri dari Margono Djojosumarto/WKU-DPP APINDO/Ketua Delegasi, Willy H Rawung/Wakil Bendahara/Adviser dan Hasanuddin Rachman/Waka Hubungan Industrial dan Pembelaan Anggota/Sekretaris Delegasi/Adviser mengundang Charles David/F-SPSI Munas/Ketua Delegasi Wakil-wakil Pekerja ke IILC-88, Saut Aritonang/SB-SKM/ Adviser, Muchtar Pakpahan/Ketua Umum SBSI/Adviser dan Rekson Silaban/Ketua DPP-SBSI Hubungan Luar Negeri, untuk makan siang bersama sambil membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kehadiran DELRI Tripartit umumnya dan Delegasi Bipartit, Pengusaha dan Pekerja pada khususnya dalam ILC ke-88 di Jenewa.

Berdasarkan hasil tukar menukar pikiran yang berkembang dalam diskusi melalul saling mendengarkan pendapat, disepakati untuk merumuskan Komunike atau Pernyataan Bersama berkaitan dengan :

  • Penghargaan dan dukungan kepada Pemerintah sebagai negara anggota pertama di kawasan Asia dan Pacific yang telah meratifikasi 8 (delapan) Konvensi Dasar ILO.

  • Seruan dan permintaan kepada ILO untuk lebih meningkatkan bantuan teknis dan finansial secara langsung dan berkelanjutan kepada APINDO dan Serikat Pekerja/Buruh dalam pelaksanaan program sosialisasi 8 (delapan) Konvensi Dasar ILO melalui Kantor ILO Jakarta.
  • Melanjutkan kerjasama dengan Pemerintah melakukan Tripartit Social Dialog dalam upaya membantu menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan dan hubungan industrial.
  • Upaya untuk tampil lebih optimal dan berperan di ILC, diperlukan melakukan persiapan/perencanaan yang matang dalam menghadiri ILC pada setiap tahunnya dengan meminta perhatian kepada Pemerintah agar melibatkan/mengikutsertakan Pengusaha dan Pekerja secara sungguh-sungguh sejak dini.
  • Permintaan kepada ILO untuk mengirimkan segala sesuatu yang berkaitan dengan acara persidangan ILC sejak awal tidak hanya kepada Pemerintah, tetapi juga kepada Pengusaha/APINDO dan Pekerja/Serikat-Serikat Pekerja/Buruh.
  • Hasanuddin Rachman diminta untuk menyusun rancangan rumusan Komunike Bersama Bipartit ILC-88 dan berkonsultasi dengan pihak PTRI Jenewa secepatnya agar dapat ditandatangani oleh Wakil-wakil Delegasi Pengusaha dan Pekerja/Buruh yang telah berada di Jenewa.
  • Margono Djojosumarto, menyatakan kesediaannya untuk menghubungi Ms. K. Hagen, Executive Director Social Dialogue ILO mengatur pertemuan dengan para penandatangan Komunike Bersama Bipartit ILC-88.

Selasa, 6 juni 2000 naskah rumusan Komunike Bersama Bipartit setelah mendapat koreksi dan penyempurnaan dari kedua belah pihak ditandatangani oleh :

1. Margono Djojosumarto/APINDO
2. Willy H Rawung/APINDO
3. Hasanuddin Rachman/APINDO
4. Charles David/F-SPSI Munas
5. Muchtar Pakpahan/SBSI
6. Saut Aritonang/SB-SKM

Bertepatan dengan tibanya wakil-wakil Pengusaha dan Pekerja/Buruh lainnya, hingga tanggal 8 Juni 2000 jumlah penandatangan KBB ILC-88 bertambah menjadi :

7. FX Djoko Sudibjo/APINDO
8. Eggi Sudjana/PPMI
9. Abdul Aziz Riambo/F-SBDSI
10. Bambang S Syukur/FSP-BUMN
11. Djoko Daulat/F-SPSI Munas
12. Ali Djunaedi/SARBUMUSI
13. Abdul Salam Daude/GASBIINDO
14. Diah Indriastuti M/ASOKADIKTA
15. Ruslan Effendi/SPNI
16. Ediono I Soedjadi/PP-SBAD
17. H. Taslim Zein/IK-PWI
18. Thamrin Mosii/SPMI
19. Sjukur Sarto/F-SPSI

Catatan :

Saeful Tavip dari Serikat Pekerja ASPEK telah menyatakan kesediaannya untuk turut menandatangani, tetapi yang bersangkutan ternyata telah kembali ke Indonesia lebih awal.
Ari Sunarijati dari SP-TSK telah dihubungi dan membaca KBB ILC-88, namun tidak/ belum bersedia turut menandatangani dengan alasan belum berkonsultasi dan tidak mendapat mandat dari Rustam Aksa Ketua Umum SP- TSK.

Kamis, 8 Juni 2000 , jam 17:00 hingga jam 18:00 para penandatangan KBB ILC-88 diterima Ms. K. Hagen, Executive Director Social Dialogue ILO bertempat di Ruangan A8 Gedung ILO, untuk temu wicara dan penyerahan copy KBB ILC-88. Ms. Hagen didampingi stafnya dapat memahami materi KBB ILC- 88 dan menyatakan bahwa baru pertama kali ada komunike bersama antara Bipartit, Pengusaha dan Pekerja, peristiwa ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah ILC. Ms. Hagen menyarankan agar delegasi Bipartit, Pengusaha dan Pekerja/Buruh mengajukan proposal program-program tahunan konkrit kepada ILO dalam rangka untuk mendapatkan bantuan teknik dan dukungan ILO sebagaimana yang diharapkan. Selanjutnya dalam penutup sambutannya Ms. Hagen menyatakan bahwa ILO dalam menyalurkan bantuannya senantiasa mengacu kepada prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan.

Minggu, 10 Juni 2000, mulai jam 19:00 hingga jam 22:00 diselenggarakan pertemuan/rapat tindak lanjut antara para penandatangan KBB ILC-88 yang dihadirl pula oleh Akmal Husein/Dirut JAMSOSTEK bertempat di Le Mandarin, Jenewa.

Demikian Catatan Perihal KBB ILC-88 dibuat untuk informasi dan dokumentasi.

Jenewa, 1 1 Juni 2000
Penulis,
(ttd)
Hasanuddin Rachman
Sekretaris Delegasi APINDO


KOMUNIKE BERSAMA BIPARTIT
DELEGASI PENGUSAHA/APINDO DAN PEKERJA/SERIKAT PEKERJA/BURUH
PADA INTERNATIONAL LABOUR CONFERENCE KE-88
DI JENEWA, 30 MEI - 15 JUNI 2000

Kami Para Peserta Delegasi Republik Indonesia ke International Labour Conference ke-88 yang diselenggarakan mulai tanggal 30 Mei hingga 15 Juni 2000 di Jenewa, dari unsur Pengusaha dan Pekerja menyatakan hal-hal sebagai berikut:
  1. Menghargai dan mendukung kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang telah meratifikasi 8 (delapan) Konvensi Dasar ILO.
  2. Langkah tersebut telah mendapat penghargaan dari berbagai pihak dan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama Anggota ILO di kawasan Asia dan Pacific yang telah meratifikasi 8 (delapan) Konvensi Dasar ILO.
  3. Dalam upaya untuk memberdayakan guna mencapai hasil optimal dari kebijakan Pemerintah tersebut kami menyerukan serta meminta agar ILO lebih berperan aktif dan meningkatkan bantuan tehnik pelaksanaan program sosialisasi kedelapan konvensi dasar tersebut melalui Kantor ILO di Jakarta sebagai Koordinator Bantuan Tehnik serta melibatkan langsung jajaran unsur Bipartit: Pengusaha dan Pekerja dalam pelaksanaan tehnisnya secara nasional.
  4. Bekerja sama dengan Pemerintah untuk melaksanakan Konvensi-konvensi Dasar ILO dengan tindak lanjutnya melalui wadah Forum Tripartite Indonesia.
  5. Mendorong melakukan Tripartite Social Dialog untuk menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan khususnya yang berkaitan dengan hubungan industrial.
  6. Dalam menghadapi persidangan ILC ke-89 dan tahun-tahun selanjutnya agar ILO Jenewa mengirim langsung agenda persiapan dan materi persidangan tidak hanya kepada Pemerintah/Depnaker tetapi juga pada unsur Pengusaha dan Pekerja.
  7. Pada setiap tahunnya kepada pihak Pemerintah diminta agar pro-aktif dan secara sungguh-sungguh mengikut sertakan sejak dini unsur Bipartit: Pengusaha dan Pekerja dalam persiapan menghadiri ILC.
Demikian Komunike Bersama Bipartit ini dibuat dan ditandatangani bersama dalam upaya untuk meningkatkan peran DELRI di ILC guna memperoleh hasil yang optimal bagi bangsa dan negara.
Semoga dengan dilaksanakannya Komunike Bersama ini dapat menimbulkan kepercayaan yang lebih besar lagi dari masyarakat internasional khususnya ILO terhadap proses reformasi yang sedang dilakukan oleh Bangsa Indonesia.

Jenewa, 6 Juni 2000

Dewan Pimpinan Pusat
Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP-APINDO)
1. Margono Djojosumarto
2. Willy H. Rawung
3. Hasanuddin Rachman
4. F.X. Djoko Sudibjo

Wakil-wakil Delegasi Pekerja/Buruh:
1. Charles David/F-SPSI-Munas
2. Muchtar Pakpahan/SBSI
3. Saut Aritonang/SB-SKM
4. Eggy Sudjana/PPMI
5. Abdul Aziz Riambo/F-SBDSI
6. Ari Sunarijati/SP-TSK
4. 7. Bambang S. Syukur/FSP-BUMN
8. Ediono I. Soejadi/PP-SBAD
9. A. Salam Daunde/Gasbiindo
10. Diah Indriastuti/ASOKADIKTA
11. Junaedi Ali/Sarbumusi
12. Djoko Daulat/F-SPSI Munas
13. Ruslan Effendi/SPNI
14. Sjukur Sarto/F-SPSI Munas
15. Thamrin Mosii/SPMI
16. H. Taslim Zein/IK-PWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar